Mengenal Hama dan Penyakit pada Tanaman Kacang Hijau dan Cara Pengendaliannya
Salam sehat sobat tani, sobat tani tau kah kamu tanaman kacang hijau merupakan salah satu tanaman yang banyak di tanam di Indonesia. Kacang hijau sering digunakan sebagai olahan makanan atau minuman loh. Oleh karena itu supaya sobat tani mampu menghasilkan kacang hijau yang berlimpah dan berkualitas sobat tani mesti mengenal cara pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang hijau loh, yuk simak hama dan penyakit apa saja yang menyerang.
HAMA
1. Lalat Bibit (Ophiomyia phaseoli)
Lalat bibit merupakan salah satu hama paling merusak tanaman kacang hijau, dalam beberapa kasus hama ini dapat menimbulkan kerugian 30-50%. Baik lalat dewasa maupun larva dapat menyebabkan kerusakan pada bibit. Lalat dewasa melubangi daun muda dan meletakkan telurnya di dekat tangkai daun. Sedangkan larva makan melalui batang dan tangkai daun yang kemudian menimbulkan kerusakan berupa bintik pada daun, garis-garis melengkung berwarna perak pada tangkai daun kemudian berubah menjadi gelap, dan daun kering dan rontok.
Pengendalian : Dangke 40 WP (Metomil 40%)
Delouse 25 WP (Imidacloprid 25%)
Manthene 75 SP (Asefat 75%)
Foltus 400 SC (Dimehipo 400 g/l)
2. Thrips (Thrips sp.)
Thrips merupakan hama yang menyerang tanaman dengan cara menghisap tanaman dan menghasilkan bercak-bercak perak kecil di sisi atas daun. Thrips banyak ditemukan secara berkelompok pada bagian bawah daun. Daun tanaman yang terserang berwarna kuning, layu, cacat dan mengerut. Selain itu thrips juga sebagai vektor untuk berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus.
Pengendalian : Dangke 40 WP (Metomil 40%)
Penalty 50 SC (Fipronil 50 g/l)
Balistic 50 SC (Fipronil 50 g/l)
Demolish 18 EC (Abamectin 18 g/l)
3. Penghisap Polong Kacang Hijau (Riptortus linearis)
Hama penghisap polong kacang hijau dengan nama latin Riptortus linearis merupakan hama yang perlu diwaspadai karena mampu menyebabkan kehilangan hasil hingga 79%. Kerusakan yang disebabkan hama ini yaitu menyebabkan polong kempis, kriput, dan meninggalkan lubang pada polong sehinnga menyebabkan menurunkan hasil panen.
Pengendalian : Dangke 40 WP (Metomil 40%)
Penalty 50 SC (Fipronil 50 g/l)
Balistic 50 SC (Fipronil 50 g/l)
4. Penghisap Daun (Empoasca)
Hama penghisap daun biasa disebut juga sebagai wereng. Hama ini dapat menurunkan hasil 30-40% bagi tanaman kacang hijau. Hama ini akan menghisap bagian bawah daun tanaman sehingga menimbulkan gejala kerusakan berupa daun menjadi kuning, menyebabkan daun melengkung ke bawah dan akhirnya menjadi gugur. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan menyebabkan kehilangan hasil.
Pengendalian : Dangke 40 WP (Metomil 40%)
Delouse 200 SL (Imidacloprid 200 g/l)
Penalty 50 SC (Fipronil 50 g/l)
Balistic 50 SC (Fipronil 50 g/l)
PENYAKIT
1. Bercak Daun (Cercospora canescens)
Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Cercospora canescens. Jamur ini dapat terbawa oleh benih dan dapat bertahan hidup selama lebih dari 2 tahun pada sisa-sisa tanaman. Gejala serangan terdapat bercak-bercak coklat dengan warna putih di tengah bentuk menyerupai mata ikan. Jamur ini pun dapat mengakibatkan kerugian hingga 100%
Pengendalian : Explore 250 EC (Difenokonazol 250 g/l)
Explore MAX 250 EC (Difenokonazol 250 g/l)
Corona 325 SC (Difenokonazol 125 g/l + Azoxistrobin 200 g/l)
Corona Prima 325 SC (Difenokonazol 125 g/l + Azoxistrobin 200 g/l)
2. Karat Daun (Phakopsora phachyrhizi)
Karat daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Phakopsora phachyrhizi. Infeksi berawal dari bagian bawah tanaman dan selanjutnya menyebar ke atas terutama daun muda. Gejala awal muncul di sekitar tahap pembungaan dalam bentuk bintik-bintik kecil merah bata pada bagian bawah daun dan akhirnya menyebar lebih banyak dengan bintik-bintik coklat dikelilingi kekuningan
Pengendalian : Corona 325 SC (Difenokonazol 125 g/l + Azoxistrobin 200 g/l)
Corona Prima 325 SC (Difenokonazol 125 g/l + Azoxistrobin 200 g/l)
Dense 520 SC (Metil Tiofanat 520 g/l)
3. Busuk Pangkal Batang (Sclerotium rolfsii)
Busuk pangkal batang disebabkan oleh jamur yang ditularkan melalui tanah. Jamur ini dapat bertahan dalam waktu lama pada sisa-sisa tanaman. Gejala yang ditimbulkan karena jamur ini yaitu munculnya bercak-bercak basah pada daun, buah dan tangkai daun. Ketika membesar, daerah yang terserang akan tertutupi oleh hifa jamur (seperti kapas putih) pada tahap selanjutnya menyebar dan muncul struktur yang menyerupai kutil berwarna abu-abu kehitaman. Kemudian jamur akan mengelilingi batang dan bagian atas tanaman sehingga tanaman menjadi layu dan mati.
Pengendalian : Corona 325 SC (Difenokonazol 125 g/l + Azoxistrobin 200 g/l)
Corona Prima 325 SC (Difenokonazol 125 g/l + Azoxistrobin 200 g/l)
Benlox 50 WP (Benomil 50%)
Setelah mengetahui hama dan penyakit tanaman kacang hijau ini semoga sobat tani yang menanam kacang hijau menjadi lebih tau yaa dan untuk mendapatkan arahan pengendalian hama dan penyakit tersebut bisa langsung hubungi petugas DGW setempat yaa sobat tani.
PRODUCT DEVELOPMENT TEAM -
04 Januari, 2021