Penyakit

Cara Mengatasi Penyakit Pada Tanaman

Cara mengatasi penyakit pada tanaman memang sangat banyak. Namun tidak semua cara bisa di lakukan dengan baik, karena setiap jenis tanaman berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu mengetahui jenis tanaman tersebut agar bisa mengatasi penyakit tersebut. Melalui pelatihan dan pengetahuan tanaman pastinya kita bisa mengatasi penyakit pada tanaman. 

 

Kehadiran hama memang menjadi salah satu faktor tanaman terserang penyakit. Oleh karena itu perlu dilakukannya pembasmian hama terlebih dahulu, agar penyakit pada tanaman tidak muncul. Kehadiran hama ini biasanya menyebabkan bintik-bintik putih pada daun, sehingga tumbuhan menjadi layu dan mati. Cara yang bisa dilakukan agar tanaman tidak terserang penyakit adalah melakukan perawatan. Dengan mengenal jenis-jenis penyakit tanaman terlebih dahulu, kita baru bisa merawat tanaman tersebut. 

 

 

Jenis – Jenis Penyakit Pada Tanaman! 

Sebelum kita bahas cara mengatasi penyakit pada tanaman, tentunya kita perlu mengetahui jenis penyakit tanaman terlebih dahulu. Berikut diantaranya.. 

 

1.Penyakit Embun Tepung: Oidium tabaci 

 

Penyakit_Embun_Tepung-e1610338313518.png

 

Penyakit embun tepung disebabkan oleh jamur Oidium tabaci. Jamur ini tidak dapat hidup pada sisa-sisa tanaman. Gejala yang ditimbulkan yaitu munculnya bercak putih keabu-abuan pada bagian permukaan daun. Kemudian bercak-bercak tersebut akan menyebar dan meluas ke seluruh bagian daun dengan warna putih seperti tepung. 

 

Cara Mengatasi dengan: 

 

Benlox 50 WP (Benomil 50%), 2 g/l 

 

Procure 20 WP (Simoksanil 20%), 2 g/l _ 

 

 

2. Penyakit Lanas: Phytophthora nicotianae 

 

Penyakit_Lanas_Tembakau-e1610338638473.png

 

Penyakit lanas muncul pada saat pembibitan dan juga penanaman. Gejala penyakit lanas adalah munculnya bercak daun yang cepat menyebar sehingga daun menjadi busuk layu. Selain itu pangkal batang bibit menjadi busuk dan berwarna coklat. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora nicotianae dan sangat rentan menyerang tanaman pada saat musim hujan 

 

Cara Mengatasi dengan: 

 

Cozeb 80 WP (Mancozeb 80%), 2 g/l 

 

Procure 20 WP (Simoksanil 20%), 2 g/l

 

 

3. Penyakit Patik Daun: Cercospora nicotianae

 

Penyakit_Patik_Daun_Tembakau-e1610338734931.png

 

Penyakit patik daun disebabkan oleh jamur Cercospora nicotianae. Penyakit ini dapat menyerang tanaman pada saat pembibitan dan juga penanaman. Gejala awal berupa munculnya bercak kecil berwarna coklat kemudian berubah menjadi kering berwarna putih dengan bintik hitam di tengahnya dan akhirnya bercak tersebut pecah sehingga terbentuk lubang gejala ini menyerupai atau sering disebut sebagai mata ikan

 

Cara Mengatasi dengan: 

 

Dense 520 SC (Metil Tiofanat 520 g/l), 1-2 ml/l 

 

Corona 325 SC, 1-2 ml/l 

 

 

4. Penyakit Rebah Semai: Pythium aphanidermatum 

 

Penyakit_Rebah_Semai-e1610339685618.png

 

Penyakit rebah semai disebabkan oleh jamur Pythium aphanidermatum, gejala yang ditimbulkan yaitu bibit menjadi busuk berwarna kecoklatan dan akhirnya bibit menjadi rebah. Apabila bibit dicabut maka akar terlihat berwarna putih sehat. Sedangkan bibit yang telah pindah tanam akan terhambat pertumbuhannya, daun menguning, layu dan akhirnya mati.

 

Cara Mengatasi dengan: 

 

Benlox 50 WP (Benomil 50%), 2 g/l 

 

Procure 20 WP (Simoksanil 20%), 2 g/l_ 

 

 

Contoh Penyakit Tanaman Lainnya..

 

1. Penyakit Tungro 

Penyakit tungro merupakan style penyakit tanaman yang paling kerap terjadi, khususnya terhadap tanaman padi. Penyakit Tungro disebabkan oleh dua style virus yaitu, Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus. Virus ini mampu menginfeksi tanaman secara seiring sebab tidak mempunyai kekerabatan serologi. Virus tungro juga mampu ditularkan oleh wereng. Penyakit ini membawa dampak mengolah padi nasional kehilangan hasil yang cukup tinggi. Kita bisa melihat sebagian gejala penyakit tungro dengan terdapatnya diskolorasi berwarna kuning, dan terdapatnya klorisi terhadap daun.

 

2. Penyakit Jamur 

Jamur terhitung mampu mnejadi sumber penyakit pada tanaman, dikarenakan mampu menyerang nyaris seluruh bagian tumbuhan, layaknya akar, batang, daun dan buah. Pembusukan pada leher akar tanaman yang baru tumbuh (sedang berkecambah). Akibatnya leher akar mengecil agar tidak mampu menopang batang tanaman. Batang menjadi busuk dan kering agar keadaan tanaman dapat rebah. 

 

3. Penyakit Mosaik 

Penyakit mosaik merupakan penyakit yang kerap menyerang tanaman tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic Virus atau kerap disingkat sebagai TMV. Adapun gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah pada daunnya terkandung bercak hijau muda atau kuning yang tersebar, andaikan semainya terinfeksi maka tidak lama sesudah itu semai berikut akan mati, ukuran buahnya jadi kecil, pada batangnya terkandung garis hitam yang pertanda bahwa terkandung jaringan yang mati. 

 

Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Tanaman? 

Setelah kita tahu jenis penyakit pada tanaman, tentunya kita harus mengatasi penyakit tersebut agar tidak menyebar. Caranya bisa bermacam-macam seperti hal berikut: 

 

4. Pengendalian Biologis 

Mengatasi penyakit tanaman secara biologis biasa di lakukan dengan mengunakan predator untuk memangsa para hama sebagai pembawa penyakit. Namun pengendalian secara biologis ini bisa dikatakan kurang cukup maksimal, karena susahnya menemukan hewan predator yang bisa digunakan untuk membasmi hama. 

 

5. Pengendalian Kimia 

Mengatasi penyakit tanaman secara kimia adalah menggunakan bahan kimia seperti pestisida, insektisisa, fungisida dan herbisida. Pengendalian ini sebenarnya terbilang gampang dan hasilnya maksimal. Namun memiliki efek negatif bagi lingkungan sekitar, salah satunya adalah mengundang polusi udara. 

 

6. Pengendalian Mekanis 

 

Mengatasi penyakit tanaman secara mekanis dikatakan sebagai cara tradisional. Hal ini karena tidak menggunakan zat kimia semacam insektisida, namun menggunakan alat-alat layaknya sabit, gunting tanaman, dan lain sebagainya. Cara ini memerlukan waktu yang lama, karena kurang efektif dan menyebar terlalu cepat.

 

Itulah cara mengatasi penyakit pada tanaman, sekiranya bisa membantu teman-teman dalam mebasmi penyakit pada tanaman. Meskipun hasilnya tidak cepat serta langsung terlihat seperti saat kita menggunakan pestisida, namun mengusir hama denga cara ini dapat menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kelestarian lingkungan.

 

Kami juga mau mengingatkan kembali nih, gejala penyakit pada tanaman merupakan hasil dari infeksi atau serangan patogen (jamur, bakteri, virus) 1-2 minggu sebelumnya. Oleh karena itu harus terus melakukan proteksi terhadap tanaman agar tanaman tidak mati.

 

Demikian Cara Mengatasi Penyakit Pada Tanaman.

 

Semoga artikel ini bermanfaat untuk seluruh Sobat Tani dimanapun berada.

PRODUCT DEVELOPMENT TEAM -

25 Januari, 2021

Penyakit

Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman

Hama dan penyakit tanaman? Salah suatu kendala yang sering menganggu lahan pertanian. Serangan hama dan penyakit datang secara mendadak pada tanaman, dan bersifat eksplosif (meluas). Dalam waktu singkat, seringkali kita melihat hama dan penyakit menyerang tanaman yang menimbulkan gagal panen. 

 

Akibat adanya hama dan penyakit pada tanaman bisa menurunkan produktivitas tanaman, baik kualitas maupun kuantitasnya. Oleh karena itu, kehadiran hama dan penyakit perlu dikendalikan, agar populasinya tidak meningkat. Anda bisa melakukan pengendalian hama dan penyakit terlebih dahulu, agar tanaman tumbuh baik. 

 

Tidak sedikit para petani menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit. Selain harganya yang mahal, pestisida kimia berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia tersebut yaitu:

 

  • Membuat hama menjadi kebal (resisten)  

 

  • Menjadikan peledakan hama baru (resurjensi) 

 

  • Menumpuknya residu kimia di dalam hasil panen  

 

  • Menjadikan pencemaran lingkungan oleh kimia  

 

  • Membuat kecelakaan bagi penggunanya 

 

 

Cara Mengendalikan Hama Tanaman

 

Terdapat beberapa hama yang dapat mengganggu tanaman, serta cara pengendaliannya! 

 

  • Hama Tikus

 

Tikus dapat menyerang tanaman pada malam hari. Target utama tikus adalah biji dan batang. Dengan giginya yang tajam, tikus dapat memakan biji-bijian dengan lahap. Tikus bisa membuat lubang didekat tanah tumbuhan dan bersembunyi diantara semak-semak belukar. Cara mengendalikan hama tikus bisa dilakukan sebagai berikut: 

– Menutup lubang pada disekitar sawah 

– Menangkap tikus dengan perangkap 

– Menggunakan predator ular untuk mengusir 

– Menggunakan pembasmi tikus atau racun 

 

 

  • Hama Ulat 

 

Ulat adalah hama yang sering sekali muncul pada permukaan daun. Ulat suka memakan daun serta batang pada tumbuhan. Ulat sangat suka dengan wangi daun, sehingga ulat akan sering hinggap di pucuk daun. Ketika sudah besar ulat akan berkembang menjadi kupu-kupu yang dapat memberikan pembuaian pada tanaman. Cara mengendalikan hama ulat bisa dilakukan sebagai berikut: 

 

– Mengecek bagian daun, jika ada telur dibersihkan 

– Menggenangi tempat persemaian dengan air 

– Menjaga kebersihan tanaman 

– Menggunakan pestisida 

 

 

  • Hama Walang Sangit 

 

Walang sangit adalah jenis hama yang cukup meresahkan petani. Serangga yang satu ini merusak tanaman dengan cara meloncat atau terbang ke tanaman. Hama ini sering mengeluarkan bau yang tidak sedap, sehingga membuat tanaman menjadi layu. Cara mengendalikan hama walang sangit bisa dilakukan sebagai berikut: 

 

– Menerapkan sistem cocok tanam serentak 

– Menjaga kebersihan tumbuhan dari rumput liar 

– Menangkap walang sangit dengan alat 

– Menanam jamur agar walang sangit takut 

– Menggunakan insektisida atau pestisida 

 

 

  • Hama Wereng 

 

Wereng adalah serangga yang dapat menyerang daun dan batang pada tumbuhan dengan sekali ginggap. Hama ini dapat menyebabkan tumbuhan menjadi mati dan layu. Hama wereng menjadi faktor pembuatan tumbuhan mati, karena sifatnya sebagai penyebar virus dalam penyakit tungro. Terdapat cara untuk menangani hama wereng sebagai berikut: 

 

– Melakukan penanaman secara bersamaan atau bergilir 

– Menggunakan predator seperti laba-laba atau kumbang 

– Menggunakan manekin sebagai penakut 

– Menggunakan insektisida 

 

 

  • Hama Belalang 

 

Belalang adalah salah satu jenis hama yang hadir di tanaman padi. Hama ini dapat menggangu tanaman, sehingga tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Bealang sangat suka dengan daun hijau, namun tidak suka dengan tangkai bunga. Oleh karena itu, banyak belalang hinggap di pucuk padi. Cara mengendalikan hama belalang yaitu: 

 

– Menggunakan pestisida atau insektisida berbahan aktif 

– Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar 

– Mengecek tangkai daun, bersihkan jika ada daun yang bolong 

– Menangkap belalang 

 

Pengendalian Penyakit Pada Tanaman 

Terdapat beberapa penyakit pada tanaman, serta cara pengendaliannya! 

 

Penyakit Tungro 

 

Salah satu penyakit tanaman yang paling sering terjadi adalah tungro. Penyakit ini dapat menyebabkan produksi padi berkurang. Penyakit tungro disebabkan oleh 2 jenis virus yaitu, Rice Tungro Spherical Virus dan Rice Tungro Bacilliform Virus. Jenis kedua virus ini dapat menginfeksi tanaman secara bersamaan karena tidak memiliki kekerabatan serologi. Untuk setiap tanaman yang terkena penyakit tungro gejalanya seperti muncul inokulasi, adanya diskolorasi berwarna kuning, dan adanya klorisi pada daun.

 

Penyakit Virus Belang

 

Penyakit virus belang biasanya menyerang tanaman kedelai. Penyebab dari penyakit ini adalah virus yang menyebar akibat hulu angin. Virus ini muncul karena polusi udara yang kotor, atau lembab. Dimana virus ini akan menempel pada tumbuhan kedelai yang sudah memasuki pembuahan. Ciri-ciri virus belang yaitu warna daun yang memudar, batang daun pucat, dan terlihat layu. Virus ini bisa membunuh tanaman kedelai atau sejenisnya, jika dibiarkan secara terus-menerus. 

 

Penyakit Bulai 

 

Bulai merupakan penyakit yang biasanya menyerang tanaman jagung. Penyebabnya ialah jamur dengan penyebaran menggunakan spora yang diterbangkan oleh angin. Biasanya penyakit ini muncul akibat tanaman yang sudah mulai menua atau batang mengering. Lalu untuk pucuk daun jagung, serabutnya mulai menguning akibat kekurangan air. Bulai menyerupai bercak hitam yang terjadi pada buah jagung, sehingga terlihat seperti busuk.

 

Penyakit Kerdil Rumput 

 

Penyakit kerdil rumput biasanya menyerang tanaman padi. Penyebabnya virus ini adalah penyebaran melalui perantaraan hama wereng. Wereng adalah hama yang sering hinggap di pucuk padi, hama ini meninggalkan bekas yang bernama kerdil. Sehingga berubah menjadi penyakit, yang berbentuk rumput pada sekitaran tanaman padi. Ciri tanaman yang terkena penyakit kerdil yaitu, daun mengering dan buah mulai membusuk seketika.

 

Penyakit Mosaik 

 

Mosaik merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic Virus atau sering disingkat sebagai TMV. Gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah daunnya bercak hijau muda atau kuning tersebar. Apabila semainya terinfeksi, maka tidak lama kemudian semai tersebut akan mati. Ukuran buahnya menjadi kecil, pada batangnya terdapat garis hitam yang menandakan jaringan mati. 

 

Cara Mengendalikan Penyakit Tanaman 

 

Dalam pengendaliannya, terdapat cara mengendalikan hama dan penyakit tersebut, yaitu: 

 

- Menanam padi yang tahan terhadap hama wereng ( VUTW ) 

- Memutuskan daur perkembangbiakan wereng dengan jalan mengupayakan rotasi tanaman yaitu menanam dua jenis tanaman di satu lahan secara bergantian. 

- Menanam padi secara serentak dalam areal sawah yang luas dengan jenis padi yang sama. Terdapat tenggang waktu untuk menanam yaitu 1-2 hari, bisa menggunakan alat atau bercocok tanam secara manual. 

- Membunuh wereng secara langsung dengan menggunakan insektisida dengan dosis yang tepat. Dosis yang tepat sangat penting supaya hama wereng dapat diberantas tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.

 

Itulah beberapa cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Jangan biarkan hama dan penyakit mengganggu tanaman Anda. Oleh karena itu, lakukan cara pengendalian yang baik dan benar, contoh penyakit tanaman, yaitu Penyakit Embun Tepung, Penyakit Layu Cabai, Penyakit Hawar Daun Kentang, Penyakit Daun Berlubang, Penyakit Semai Roboh, Penyakit VSD _(Vascular Streak Diaback)_ dan Penyakit Bubuk Coklat. 

 

Demikian Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman. 

 

Semoga artikel ini bermanfaat untuk seluruh Sobat Tani dimanapun berada.

PRODUCT DEVELOPMENT TEAM -

25 Januari, 2021

Penyakit

Cara Mengendalikan Hama dan Penyakit pada Tanaman Mangga

Manggaa mangga.. 

 

Mangganya bu.. 

 

Mangganya pak.. 

 

Terdengar suara pedagang buah menawarkan dagangannya, yups buah mangga pasti ga asing lagi nih di kalangan masyarakat apa itu buah mangga. Buah mangga termasuk salah satu buah yang paling digemari rasanya. Buah mangga juga bisa dikelola untuk berbagai macam hal mulai dari jus, selai, es krim sirup atau pun makanan lainnya. Nah untuk mnedapatkan buah mangga yang maksimal dari pohonnya salah satu kendala yang mesti dihadapi petani yaitu hama dan penyakit. Oleh karena itu yuk simak cara mengendalikan hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman mangga.

 

HAMA 

1. Wereng Mangga: Idiocerus niveosparsus Leth 

 

Wereng_Mangga-e1610956681486.png

 

Wereng merupakan hama pada tanaman mangga yang menyerang dengan menghisap cairan tanaman melalui bunga, daun, dan juga buah. Daun atau buah mangga yang terserang akan menjadi coklat dan mengering. Bunga muda akan gagal tumbuh sehingga mempengaruhi bentuk dan perkembangan buah. Wereng mangga juga meletakkan telurnya ke dalam daun dan batang pohon yang menyebabkan kerusakan pada jaringan tanaman. 

 

 

2. Penggerek Batang Mangga: Rhytidodera integra

 

penggerek batang mangga Rhytidodera integra.jpg

 

Penggerek batang mangga memiliki gejala serangan sebagai berikut penggerek batang akan melubangi bagian cabang batang mangga dan mengeluarkan kotoran menyerupai serbuk gergaji, kemudian cabang yang menunjukkan gejala tadi akan mengering dan mati. Selanjutnya penggerek menuju kebagian tanaman yang masih hidup yaitu batang utama sehingga pada batang utama akan timbul lubang- lubang yang disertai dengan keluarnya kotoran dan pada serangan lanjut seluruh tanaman akan mati.

 

 

PENYAKIT

 

1. Penyakit Bercak Daun: Stigmina mangiferae

 

bercak daun mangga.jpg

 

Penyakit bercak daun mangga memiliki gejala serangan berupa munculnya bercak-bercak kecil bulat atau bersudut berwarna hitam kecoklatan, dikelilingi warna kuning pudar yang terlihat jelas. Bercak-bercak tersebut dapat menyatu dan terlihat lebih besar. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Stigmina mangiferae.

 

Pengendalian : Procure 20 WP (Simoksanil 20%), 1.5 g/l *Registered

 

Explore 250 EC (Difenokonazol 250 g/l), 2 ml/l *Registered 

 

Explore MAX 250 EC (Difenokonazol 250 g/l), 2 ml/l *Registered 

 

Dense 70 WP (Metil Tiofanat 70%), 2 g/l *Registered 

 

Dense 520 SC (Metil Tiofanat 520 g/l), 2 ml/l *Registered 

 

Ventra 75 WP (Klorotalonil 75%), 2 g/l *Registered 

 

Cozeb 80 WP (Mancozeb 80%), 2 g/l *Registered **

 

 

2. Penyakit Antraknosa: Colletotrichum gloeosporioides 

 

Penyakit_Antraknosa_Mangga-e1610959259684.png

Penyakit antraknosa penyakit yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides dan dapat muncul di daun, tangkai daun dan juga buah pada tanaman mangga. Gejala pada daun berupa bintik-bintik berwarna abu-abu hingga coklat dengan pinggir lebih gelap dan lingkaran kuning di sekelilingnya. Sedangkan pada buah bintik kecil akan muncul pada bagian kulit buah dan membentuk luka bulat berwarna coklat gelap terlihat berair atau membengkak. Buah mangga juga cenderung jatuh sebelum waktunya.

 

Pengendalian : Corona 325 SC (Difenokonazol 125 g/l + Azoxistrobin 200 g/l), 1-2 ml/l *Registered 

 

Corona Prima 325 SC (Difenokonazol 125 g/l + Azoxistrobin 200 g/l), 1-2 ml/l *Registered 

 

Explore 250 EC (Difenokonazol 250 g/l), 2 ml/l *Registered 

 

Explore MAX 250 EC (Difenokonazol 250 g/l), 2 ml/l *Registered

PRODUCT DEVELOPMENT TEAM -

18 Januari, 2021