Hama

4 Cara Memilih Pestisida Pertanian yang Tepat

Posted On 25 Januari, 2021 by Product Development Team

slider-new.jpg

Pestisida adalah zat kimia berbahaya yang digunakan untuk membasmi hama. Maksud hama disini yaitu tungau, jamur, bakteria, virus, nematoda (cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan pertanian. 

 

Dalam pengertiannya, pestisida ini sudah tertuang dalam peraturan pemerintah tahun 1973 yaitu: 

 

  • Mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman. 

 

  • Memberantas semua jenis rerumputan liar. 

 

  • Mematikan daun atau bagia-bagian tanaman lain yang tidak termasuk pupuk. 

 

  • Memberantas dan mencegah hama penggangu yang berbahaya. 

 

  • Mencegah binatang penggangu bahkan binatang yang dilindungi sekalipun. 

 

Pestisida sering sekali digunakan pada bidang pertanian (crop protection products). Pestisida pertanian dipilih untuk mencegah binatang-binatang penganggu yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Caranya dengan melakukan pengelolaan pestisida seperti pembuatan zat kimia, pengangkutan hama, penyimpanan tanaman, peragaan tanaman, penggunaan atau pemusnahan pestisida. 

 

Cara Memilih Pestisida Pertanian yang Tepat

Berikut cara memilih pestisida pertanian yang tepat, diantaranya: 

 

1. MENGENAL JENIS SASARAN 

 

Sebelum sobat tani membeli pestisida, terlebih dahulu kita harus mengenal sasaran yang akan sobat tani kendalikan. Caranya amati gejala dan tanda serangan yang ada pada tanaman. Kemudian tentukan sasaran yang akan sobat tani kendalikan. Sasaran yang akan dikendalikan bisa berupa gulma, serangga, akarina atau tungau, dan juga penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus, jamur, nematoda ataupun bakteri. Sobat tani bisa mengamati gejala dan tanda serangan di pagi ataupun sore hari agar terhindar dari panasnya trik matahari. 

 

2. MENENTUKAN JENIS PESTISIDA

 

Setelah mengetahui gejala dan tanda serangan kita bisa menentukan sasaran apa yang akan kita kendalikan. Setelah itu hal yang harus kita lakukan yaitu menentukan jenis pestisida yang akan kita gunakan sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Berikut 10 jenis pestisida umum berdasarkan sasarannya: 

 

JENIS PESTISIDA

TARGET SASARAN

NAMA PESTISIDA

BAKTERISIDA

Mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri

BENLOX 50 WP

AKARISIDA

Mengendalikan Akarina

DEMOLISH 18 EC

FUNGISIDA

Mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh cendawan/jamur

CORONA 325 EC, DENSE 520 SC

HERBISIDA

Mengendalikan Gulma

SUPREMO 480 SL, SUPRETOX 276 SL

INSEKTISIDA

Mengendalikan Serangga

CHLORMITE 400 EC, BALISTIC 50 SC

MOLUSKISIDA

Mengendalikan keong / siput

BESTNOID 60 WP, ANILO 60 WP

ANTRAKTAN

Mengundang / Menarik Hama

METIL EUGENOL

REPELENT

Menolak / mengusir hama

KLENSECT 200 EC

RODENTISIDA

Mengendalikan tikus    

XILAW RMB

TERMITISIDA

Mengendalikan Rayap

CHLORMITE 400 EC, PENALTY 50 SC

 

 

3. MEMAHAMI CARA KERJA PESTISIDA 

 

Selanjutnya sobat tani juga harus memahami cara kerja dari pestisida tersebut. Jika lihat memang pestisida pertanian memiliki beberapa sifat yang sangat mematikan, contohnya: 

 

  • Racun Kontak, jenis pestisida yang bekerja dengan cara masuk ke dalam tubuh serangga dengan sasaran kulit (kutikula) dan ke bagian tubuh secara aktif. 

 

  • Racun Pernafasan, jenis pestisida yang dapat membunuh serangga dengan cepat lewat sistem pernapasan serangga tersebut.

 

  • Racun Lambung, jenis pestisida yang membunuh serangga lewat organ pencernaan. Dapat membunuh serangga dengan cepat. 

 

  • Racun Metabolisme, jenis pestisida yang dapat membunuh serangga dengan mengintervensi proses metabolismenya.

 

  • Racun Protoplasma, jenis pestisida yang akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi rusak. 

 

  • Racun Sistemik, jenis pestisida yang disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman melalui akar dan daun. Pestisida ini dapat membunuh hama seperti jamur dan bakteri. 

 

 

4. KUALITAS PESTISIDA 

 

Setelah mengetahui cara kerja pestisida pada tanaman sobat tani sudah punya bekal 75% untuk memilih pestisida yang tepat untuk tanaman sobat tani. Selanjutnya hal yang terpenting dalam menentukan suatu pestisida yaitu kualitas pestisida itu sendiri loh. Terkadang kita sering menemukan suatu pestisida yang memiliki bahan aktif yang sama tetapi memiliki kemampuan yang berbeda. Nah berikut ciri-ciri pestisida yang memiliki kualitas baik di antaranya 

 

1. Terdapat nomor pendaftaran pestisida yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian 

 

2. Terdapat tanggal produksi dan juga kadaluwarsa pestisida yang tercantum dalam kemasan 

 

3. Terdapat label petunjuk penggunaan pada kemasan 

 

4. Terdapat petugas lapangan yang akan membina dan juga bertanggung jawab terhadap produk tersebut

 

Dampak dan Fungsi Penggunaan Pestisida Pertanian 

 

Berikut adalah dampak positif dari penggunaan pestisida, yaitu: 

 

  • Bisa diaplikasikan secara mudah. 

 

  • Bisa digunakan dalam area yang luas dalam waktu singkat. 

 

  • Memberikan keuntungan ekonomi secara jangka pendek. 

 

  • Efektif hampir di setiap waktu dan setiap tempat. 

 

  • Menghasilkan dampak yang baik terhadap pembasmi hama. 

 

Berikut adalah dampak negatif dari penggunaan pestisida, yaitu: 

 

  • Kematian alami organisme pengganggu. 

 

  • Menyebabkan timbulnya resistensi. 

 

  • Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan. 

 

  • Keracunan terhadap makanan dan manusia. 

 

  • Terjadinya residu atau pencemaran lingkungan sekitar. 

 

Berdasarkan fungsinya, pestisida menurut Diding Rachmawati dan Eli Karlina (2009): 

 

1. Menolak kehadiran serangga kembali. 

 

2. Mencegah serangga memakan tanaman kembali. 

 

3. Merusak perkembangan hama seperti telur, larva, dan pupa. 

 

4. Menghambat reproduksi hama. 

 

5. Mengacaukan sistem hormon pada hama. 

 

6. Sebagai racun syaraf terhadap hama dan gulma. 

 

7. Mengendalikan pertumbuhan jamur atau bakteri. 

 

Pestisida memang sangat diperlukan sebagai bahan aktif pertanian, karena membantu petani dalam mengendalikan hama. Oleh karena itu, berdasarkan bahan aktifnya pestisida dapat digolongkan menjadi 4 yaitu: 

Sintetik Anorganik : Merkuri, flourida, dan tembaga sulfat. 

 

  • Organik Organo Khlorin : DDT, SHC, endrin, dieldrin. 

 

  • Heterosiklik : Kepone dan mirex. 

 

  • Organofosfat : klorpirifos dan prefonofos. 

 

  • Karbamat : Karbofuran dan SPMC. 

 

  • Dinitrofenol : Dinex dan lainnya. 

 

Berdasarkan contohnya, jenis pestisida tanaman sebagai berikut: 

 

Tanaman : Berenuk 

Kandungan : Buah mengandung alkoloid 

Cara kerja : Bersifat pengusir hama serangga 

Sasaran : Tikus, Kutu daun dan Wereng 

 

Tanaman : Brotowali 

Kandungan : Buah mengandung alkaloid 

Cara kerja : Sebagai pengusir dan penghambat perkembangan serangga 

Sasaran : Hama gudang, Walang sangit, Ulat daun dan Wereng 

 

Tanaman : Kunyit 

Kandungan : Umbi mengandung racun dioskorin dan diosconin 

Cara kerja : Mempengaruhi system syaraf anti reproduksi 

Sasaran : Kutu daun, Nyamuk, Wereng, Tikus. 

 

Tanaman : Mindi 

Kandungan : Mengandung margosin, glikosdida flafonoid 

Cara kerja : Menolak, menghambat pertumbuhan, dan mempengaruhi system syaraf 

Sasaran : Ulat grayak, Kutu daun, Anjing tanah, Belalang, Wereng, dan Gudang 

 

Tanaman : Srikaya 

Kandungan : Daun dan buah mengandung minyak anonain dan resin 

Cara kerja : Sebagai racun perut dan racun kontak untuk menolak pekembangan telur 

Sasaran : Kumbang, Kutu daun, Nyamuk Rorongo, Wereng coklat dan Walang sangit 

 

Tanaman : Surian 

Kandungan : Daun dan kulit batang mengandung surenon, surenin dan surenolakton 

Cara kerja : Penghambat pertumbuhan dan menolak perkembangan hama 

Sasaran : Tungau, Walang sangit, Kutu kebul, dan Ulat Daun 

 

Tanaman : Sembung 

Kandungan : Mengandung borneol, sineol, limonene dan dimetil etrer floroasetofenon. 

Cara kerja : Mempengaruhi metabolisme syaraf 

Sasaran : Keong mas dan Limus sakeureut 

 

Tanaman : Picung 

Kandungan : Buah dan daun mengandung alkaloid dan asam biru (HCN) 

Cara kerja : Racun kontak yang mempengaruhi system syaraf 

Sasaran : Wereng coklat, Lembing batu, Belalang, Walang sangit, Kutu daun, Ulat grayak 

 

Tanaman : Selasih 

Kandungan : Daun dan bunga mengandung minyak atsiri metilegenol, eugenol, geraniol, sineol. 

Cara kerja : Membasmi pernapasan pada hama Hama 

Sasaran : Lalat buah/Entod longong jantan dari golongan Bactrocera sp 

 

Itulah cara memilih pestisida pertanian yang tepat. Perlu diingat, bahwa dalam penggunaan pestisida harus memperhatikan batas ambang populasi sekitar. Hal ini dilakukan agar tidak menyebar kepada orang-orang sekitar. PT. Dharma Guna Wibawa sebagai perusahaan Agrochemical di Indonesia, menjamin kualitas produk pestisida yang akan digunakan oleh petani di Indonesia. Anda bisa menggunakan BENLOX 50 WP, DEMOLISH 18 EC, CORONA 325 EC, SUPREMO 480 SL, CHLORMITE 400 EC, BESTNOID 60 WP, KLENSECT 200 EC, PENALTY 50 SC. 

 

Demikian 4 Cara Memilih Pestisida Pertanian yang Tepat.

 

Semoga artikel ini bermanfaat untuk seluruh Sobat Tani dimanapun berada.